Petani Singkong Tubaba Menjerit

loading...




Sore kemaren duduk sambil ngopi sama salah satu warga Tiyuh waysido Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat. "mas.. bagaimana hidup ini sanggup berlanjut bahkan sejahtera?" kata seseorang sebut saja mas Panjul. "Kenapa memang mas?" sahut saya. "Petani Kecil ibarat saya, jangankan buat nabung, buat makan aja kini susah, Belum lagi biaya buat anak sekolah, Opo yo pemerintah ga mau to memperhatikan rakyat kecil kaya kita? udah harga karet Murah punya panenan singkong sedikit juga gak ada harganya, piye to mas nasib kita selanjunya.

Memang miris nasib petani singkong di kabupaten Tulang Bawang Barat sekarang. Setidaknya Sayapun mencicipi apa yang mereka rasakan. Walaupun tidak sepenuhnya aku menggantungkankan kehidupan pada salah satu sektor pertanian ini.  

Ceritanya belum usang aku panen hasil singkong yang aku tanam beberapa bulan yang lalu. Untuk kalkulasinya dan memudahkan perhitungan aku hitung luas tanah 1/4 hektar. Dari lahan 1/4 hektar itu menghasilkan singkong sekitar 6ton.  Dari 6 ton singkong untuk harga kini hanya memperoleh penghasilan sekitar Rp.  1.500.000,-. Hasil ini diperoleh dari perhitungan 6 ton singkong x (baca di kali) harga perkilo higienis Rp. 250.- jumlah Rp. 1.500.000. Untuk mendapat hasil Rp. 1.500.000 petani harus menunggu sekitar usia tanam singkong 7 sampai 8 bulan.  Kalo kita bagi lagi penghasilan 1.500.000 : 8 bulan hanya menghasilkan Rp.  187.500 per bulan.  Itu belum termasuk biaya perawatan,  pupuk,  bajak lahan dan sebagainya.  Untuk pupuk sendiri harganya sangat mahal.  Saya mencicipi sendiri dari penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi biaya pengolahan lahan dan pembelian pupuk kembali. Bahkan petani terpaksa berhutang untuk memenuhi biaya pengolahan lahan ini kembali. 

Dari perhitungan sederhana di atas sanggup kita bayangkan bagaimana petani sanggup hidup sejahtera.  Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari saja kita harus berjuang lebih keras untuk memenuhinya. 

Petani berharap Pemerintah melalui dinas terkait sanggup membantu menstabilkan kembali harga jual hasil pertanian.  Agar kehidupan petani sanggup sedikit lebih hening tanpa harus memikirkan bagaimana besok harus makan dan bagaimana sanggup memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya. 

Jika berkenan SHARE/bagi, gampang mudahan nasib kita semua sanggup lebih baik kedepanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Petani Singkong Tubaba Menjerit"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *