Review Film Mortal Engine (2018), Kupas Kelebihan Dan Kekurangan

loading...
Film Mortal Engines diambil dari sebuah novel karya Philip Reeve, dengan judul yang sama pada 2001. Meskipun ceritanya berdasarkan novel, ada beberapa bab novel yang dihilangkan dan ditambah, jadi untuk yang sudah membaca bukunya terlebih dahulu mungkin akan kaget dengan beberapa hal yang tidak ada dibuku.

Tidak tanggung-tanggung, film ini menghabiskan kurang lebih $100 juta, sehingga mengakibatkan film ini tidak dapat dianggap sepele.

Simak review film Mortal Engines (2018) dalam bahasa Indonesia berikut ini!

Sinopsis Film Mortal Engines (2018)
Genre : Aksi, Petualangan, Fantasi
Duration : 2 jam 8 menit
Rating IMDb : 6,9/10
Rotten Tomatoes : 38%

Film Mortal Engines berkisah perihal keadaan sebuah dunia, yang berubah akhir “Perang 60 Menit” yakni perang nuklir antara AS dan China. Setelah bertahun – tahun kemudian, terjadi banyak perubahan dan kekacauan.

Seorang gadis muda berjulukan Hester Shaw (Hera Hilmar) yang tampaknya mempunyai dendam pada pemimpin kota London dan berusaha membunuhnya dengan cara apapun.

Film yang disesuaikan dari novel pertama dari empat seri milik Philip Reeve ini dibuka dengan agresi kejar-kejaran ala Mad Max: Fury Road. Senjata canggih, mesin mengepul sampai kabut debu menciptakan kami tak dapat menyandarkan punggung di kursi.
Mortal Engines (2018) layak diperhitungkan bersama dengan film-film bersetting selesai zaman lainnya. Untuk sebuah pembukaan, film ini tidak buruk. Apalagi aku pergi tanpa tahu nilai Tomatometer dan bocoran test screeningnya.

Setelah film berakhir, aku pribadi teringat dengan Avatar-nya Cameron. Bukan alasannya sama-sama pamer visual indah, tetapi ceritanya juga mempunyai konsep yang hampir mirip. Sekelompok insan frustasi nan barbar yang mencari nirwana dunia. Ceritanya tidak jelek tetapi penokohannya iya.

Terlalu banyak aksara dengan dandanan ala pahlawan game RPG yang muncul, tetapi mereka hanya menjadi properti hidup semata. Untuk sebuah awal, film ini terlalu banyak memakan korban.

Dengan aksara yang cukup banyak, Mortal Engines terlihat penuh sampai beberapa aksara potensial hilang di tengah jalan. Tetapi, dapat jadi karakter-karakter tersebut memang sengaja disimpan untuk sekuel nantinya.

Hal itu terlihat dari betapa fokusnya tim penulis untuk memadatkan latar belakang Hester Shaw, sang tokoh utama. Mereka berniat ‘move on’ andai sekuelnya kelak direstui. Apalagi Hester terlihat masih sangat cupu dan tak semenarik tampilannya di poster.

Walaupun tak memberi pengalaman sinematik yang baru, Mortal Engines dapat menciptakan aku betah duduk selama ± 2 jam. Pengambaran dunia, narasi, sampai CGI-nya menciptakan aku benar-benar masuk ke dalam dunia di mana negara dapat hidup dengan nomaden.

Kami rasa kau bakal suka dengan ceritanya. Apalagi antagonisnya ada banyak. Kaprikornus tidak dikasih waktu untuk bernapas dengan normal. Tapi untuk menjadi lawan Spider-Man di US pada tanggal 14 Desember, tampaknya tidak cukup sepadan.

Ketegangan sudah terlihat dari awal film, dengan segi visual efeknya berdasarkan kami film ini digarap dengan serius dan tidak usah diragukan lagi. Kamu akan ingin tau dengan sosok Hester, si gadis misterius yang mempunyai dendam pada salah satu pemimpin kota London, Valentine.

Cerita mulai terkupas seiring berjalannya waktu, kau akan dijelaskan kenapa Hester begitu dendam dengan Valentine. Selain itu, kau akan menemukan seorang perempuan Asia, Anna Fang yang mempunyai tugas penting juga dalam film ini.

Akting para pemainnya sangat solid, mereka berhasil memerankan kiprahnya masing-masing dengan baik. Kamu juga akan menemukan beberapa twist didalamnya.

Kamu tidak akan dibiarkan duduk nyaman dikursi kau alasannya juga ada beberapa hal yang bikin kau gregetan.

Meski Rotten Tomatoes memberi rating kecil dari film ini, yakni 38% dari 34 ulasan, berdasarkan kami film ini sangat direkomendasikan! Dan untuk yang sudah membaca novelnya, mungkin filmnya agak berbeda dari ekspetasi kamu, namun bukan berarti film ini tidak bagus.

Demikian ulasan dan review film Mortal Engines (2018) dalam bahasa Indoenesia. Apakah kau menyukai film ini?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Review Film Mortal Engine (2018), Kupas Kelebihan Dan Kekurangan"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *