Aquaman, Film Solo Superhero Dari Atlantis

loading...
Google Image: imdb.com
LAYAK DITONTON: Perjalanan Aquaman dalam film ini dikemas padat. Latar belakang tokoh sentralnya diurai satu per satu.

Lupakan Aquaman yang kita kenal di Justice League. Sebab, di film solonya, beliau digambarkan plek versi komiknya. Sang pahlawan super yang punya kisah kompleks. Lebih rapuh, lebih manusiawi, sekaligus lebih asyik disimak. 

SEKILAS, Aquaman mengingatkan penonton pada Black Panther. Sama-sama mengulas latar belakang tokoh gres dengan komplet. Atlanna menjadi pembuka cerita. Ratu Atlantis itu terdampar dan ditolong penjaga mercusuar, Tom Curry. Keduanya jatuh cinta. Lahirlah Arthur Curry yang namanya terinspirasi angin puting-beliung besar yang terjadi saat beliau lahir.

Jalan Curry menjadi pahlawan super cukup rumit. Di daratan alias di dunia manusia, beliau dianggap aneh. Kemampuan fisiknya melebihi orang-orang sebayanya. Dia bisa ”ngobrol” dengan ikan dan makhluk air lainnya.

Sementara itu, di Atlantis, beliau tidak diterima. Dia dan sang ibu merupakan musuh buat penghuni bahari dalam. Keduanya dianggap ada di pihak insan yang dianggap merusak habitat bahari dengan sampah-sampahnya. Aquaman juga menjadi pesaing berat Orm yang berambisi menjadi penguasa lautan.

Arthur memutuskan menjadi pahlawan dengan caranya sendiri. Dia ikut mengatasi kasus yang terjadi di lautan. Termasuk pembajakan kapal. Mirip Batman. Orang-orang ramai menjulukinya Aquaman. Misteri perihal keluarganya di Atlantis perlahan terkuak.

Perjalanan Aquaman dikemas dengan padat. Latar belakang tokoh sentralnya diurai satu per satu sehingga mereka yang enggak mengikuti versi komiknya pun bisa menikmati film.

Warner Bros dan DC Comics selaku rumah produksi pun banyak berguru dari kegagalan film terdahulunya. Cerita yang mengenyangkan tetap diwarnai humor kocak sampai kejutan. Dengan begitu, durasi dua jam lebih tidak terasa panjang dan membosankan.

Sutradara James Wan beserta tim produksi terang layak sanggup acungan jempol. Mereka bisa mengemas kehidupan bahari beserta isinya dengan apik. Efek visualnya pun memukau. Computer generated imagery-nya halus sehingga penonton seakan diajak betulan menyelam ke bahari dalam dan menyaksikan makhluk-makhluk unik.

Emily Yoshida, kontributor New York Magazine dan Vulture, menilai bahwa Aquaman bergotong-royong punya ciri khas yang ”DC banget”. Ceritanya padat, tokoh utamanya punya keterkaitan akrab dengan ibu. Sama ibarat Batman dan Superman. ”Tapi, imajinasi visualnya sangat menarik dan seru,” paparnya.

Sementara itu, Kenneth Turan dari Los Angeles Times menilai, Aquaman cukup lemah dalam hal dialog. ”Rasanya, seluruh aksinya ’ditumpahkan’ begitu saja lewat percakapan,” terangnya.

Kontributor USA Today Brian Truitt menilai, film superhero pertama Wan itu merupakan langkah berani. ”Penuturan kisahnya liar dan sangat cair,” ulasnya. Sementara itu, Mara Reinstein dari US Weekly menilai, Aquaman terlalu mengandalkan Momoa sebagai lakon. ”Ketika sosoknya dihilangkan, kita cuma sanggup rangkaian scene yang berantakan,” jelasnya. (JPG/can)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aquaman, Film Solo Superhero Dari Atlantis"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *