Contoh Kiprah Dapat Bangkit Diatas Kaki Sendiri Sekolah Dasar Kelas Tinggi

loading...
Tugas sanggup berdiri diatas kaki sendiri yaitu kiprah yang diberikan kepada setiap guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. berikut saya berikan teladan Tugas Mandiri Sekolah Dasar Kelas Tinggi. 



TUGAS MANDIRI
Nama             : Jasmin
No. Peserta  : 201511861749

1.    Jelaskan 8 taktik keterampilan yang sanggup menetukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran bagi penerima didik?
2.    Jelakan perbedaan guru sebagai penceramah, sebagai guru, moderator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai manajer, guru sebagai koordinator dan inovator.
 
Jawab :
1.    8 Strategi :
1.    Strategi Keterampilan Menjelaskan : yaitu suatu keterampilan menyajikan materi berguru yang diorganisasi secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga gampang dipahami oleh para penerima didik.
2.    Strategi Keterampilan Bertanya : suatu unsur yang selau ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan pendidik sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan balasan (respon) dari penerima didik. Peserta didik kelas tinggi biasanya sudah mulai aktif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan pendidik yang diajukan secara langsung.
3.    Strategi Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus : merupakan keterampilan pendidik dalam memakai bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memperlihatkan rangsangan kepada penerima didik supaya suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga penerima didik bernafsu dan antusias dalam mendapatkan pembelajaran dan acara berguru mengajar sanggup berlangsung secara efektif.
4.    Strategi Keterampilan Memberi Penguatan atau Reinvorcement : merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk sikap yang sanggup mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laris tersebut.
5.    Strategi Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran : perjuangan guru untuk mengkomunikasikan dan mengkondisikan mental penerima didik supaya siap dalam mendapatkan pelajaran dan keterampilan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
6.    Strategi Keterampilan Mengajar Kelompok dan Perseorangan : kemampuan pendidik melayani kegiatan penerima didik dalam berguru secara berkelompok. Sedang dalam pengajaran perseorangan yaitu kemampuan pendidik memilih tujuan, materi ajar, prosedur, dan waktu yang dipakai dalam pengajaran dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan tiap penerima didik.
7.    Startegi Keterampilan Mengelola Kelas: kemampuan guru dalam dan mempertahankan suasana berguru mengajar yang optimal.
8.    Strategi Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil : suatu proses berguru yang dilakukan dalam kolaborasi kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan. Untuk itu pendidik mempunyai kiprah sangat penting sebagai pembimbing dalam setiap proses diskusi yang berlangsung.

2.    Perbedaan Guru :
1.    Guru sebagal Penceramah
Ceramah merupakan taktik yang paling sering dipakai guru dalam komunikasi pembelajaran. Richmond dalam lriantara dan Syaripudin menyatakan bahwa ceramah ini dan sisi pemanfaatan waktu pembelajaran merupakan taktik yang paling efisien alasannya bisa memberikan cukup banyak gosip pada khalayak dengan penggunaan alat bantu sangat minimal. Namun, ceramah dipandang sebagai metode pembelajaran yang kurang efektif alasannya penerima didik diposisikan pasif, hanya menyimak dan kurang mendorong kegiatan tahap pembelajaran tingkat tinggi seperti: aplikasi, analisis, sintesis, atau evaluasi. Ada baiknya guru berlatih public speaking untuk mengasah kemampuan komunikasi pembelajaran melalui ceramah. Hal ini penting alasannya penerima didik berharap guru cukup mempunyai pengetahuan dan mengomunikasikannya dengan cara yang gampang dipahami. Materi ceramahnya terorganisasi sehingga gampang diikuti, menarik, sesuai dengan konteks penerima didik. Selain itu, gurunya pun dipandang kompeten dan antusias, dan mempunyai rasa humor.
Seorang guru sanggup meningkatkan efektivitas komunikasi yaitu sebagai berikut:
1.    Mengalokasikan sebagian waktu yang tersedia untuk memberikan materi utama, dan sebagian untuk mengulang materi dengan cara berbeda menyerupai : Tanya jawab, memperlihatkan contoh, dan bila perlu juga menyisipkan humor.
2.    Membantu penerima didik memahami dan mencatat materi pembelajaran dengan menyajikan uraian materi yang gampang dipahami dan dicatat umpamanya dengan menyajikan tabel, butir-butir penting, gambar; dan bagan.
3.    Menyampaikan ceramah dalam suasana yang akrab. Menyapa penerima didik dengan menyebut nama, bertanya jawab dengan penerima didik, memakai kata yang memperlihatkan kekitaan menyerupai “kelas kita” atau “pelajaran kita”, senyum, santai, dan selingan humor menjadi teladan tindakan yang sanggup meningkatkan efektivitas ceramah dalam pembelajara (Iriantara dan Syaripudin, 2013: 76).

2.    Guru sebagai Moderator
Salah satu ciri kelas efektif yaitu adanya interaksi positif antara guru dan penerima didik serta di antara sesama penerima didik. Peran guru di kelas yang interaktif yaitu sebagai moderator. Agar menjadi moderator yang efektif, penting bagi guru untuk mempunyai keterampilan menyerupai yang dikemukakan hasil kajian di Stanford University, yang dijelaskan oleh Richmond dalam Iriantara dan Syaripudin, sebagai berikut :
1.    Dapat mengajukan pertanyaan kepada penerima didik.
2.    Mendorong penerima didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
3.    Mampu mengajukan pertanyaan yang mendorong penerima didik mendalami sendiri materi belajar.
4.    Menggunakan pertanyaan yang mendorong daypikir tingkat tinggi.
5.    Mampu memfasilitasi aneka macam pertanyaan dan komentar penerima didik.
6.    Mampu memakai media komunikasi nonverbal secara efektif.
7.    Terampil dalam aneka macam teknik interaksi guna mencegah kebosanan (Iriantara dan Syaripudin, 2013: 76).

3.    Guru sebagai Pembimbing
Dalam pembelajaran yang menekankan aspek psikomotor, guru berperan sebagai pembimbing. Ketika membelajarkan kemampuan psikomotoris, guru memfasilitasi penerima didik harus berlatih hingga mereka benar-benar menguasai keterampilan tersebut. Bagi penerima didik yang mempunyai motivasi tinggi, tidak sulit mengulangi latihan. Tapi, bagi penerima didik yang kurang motivasinya, guru harus cerdik menciptakan variasi latihan sehingga penerima didik tidak merasa bosan.

4.    Guru sebagal Manajer
Untuk membangun suasana berguru dan mengefektifkan proses pembelajaran, biasanya guru membagi penerima didik ke dalam beberapa kelompok belajar. Peserta didik yang berguru dalam kelompok biasanya terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, melatih dan meningkatkan kemampuan penerima didik dalam komunikasi interpersonal, dan meningkatkan pemahaman penerima didik terhadap materi pembelajaran melalui  pembelajaran oleh sesama penerima didik. Dalam pembelajaran melalui kelompok kecil ini, guru berperan sebagai manajer, yakni manajer sumber berguru dan manajer personal.
Sebagal manajer sumber belajar, guru memutuskan komposisi kiprah kelompok dan cara penerima didik dikelompokkan. Guru mengatur komposisi penerima didik yang ada dalam satu kelompok ssehingga penerima didik yang berada dalam kelompok cukup beragam, yakni penerima didik yang berkemampuan di atas rata-rata, rata-rata, dan di bawah rata-rata. Tujuannya, untuk menjaga keseimbangan interaksi antarkelompok terbentuk, guru memonitor kinerja setiap penerima didik dalam kelompok, supaya semua penerima didik memperlihatkan kontribu’i pada kelompoknya. Sebagai manajer personal, guru menyediakan saluran pada gosip yang diharapkan untuk semua kelompok sehingga bisa menuntaskan kiprah yang diberikan.



5.    Guru Sebagai Koordinator dan Inovator
Untuk mengomunikasikan pembelajaran secara efektif kepada penerima didik, guru sanggup berperan sebagai koordinator dan inovator. Komunikasi pembelajaran tidak hanya membutuhkan kemampuan lisan dalam berkomunikasi, tapi juga kemampuan mendesain sumber berguru dan media pembelajarannya. Guru sering kurang menyadari begitu banyaknya media yang bisa dijadikan alat bantu pembelajaran, contohnya : film, video-audio, majalah, dan internet. Bagi guru yang kreatif dan inovatif, apa saja yang ada di kelas bisa menjadi alat bantu pembelajaran. Di kala digital menyerupai sekarang, ada banyak hal yang bisa dijadikan sebagai sumber berguru dan alat bantu pembelajaran. Keberadaan media dan sumber pembelajaran tersebut memudahkan guru mengomunikasikan pembelajaran. Satu hal yang perlu diingat guru dalam memakai sumber berguru secara efektif yaitu penguasaan dan pemahaman atas media tersebut sehingga penggunaannya di kelas sanggup meningkatkan kualitas pembelajaran.

Demikian teladan Tugas Mandiri Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Semoga Bermanfaat. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Kiprah Dapat Bangkit Diatas Kaki Sendiri Sekolah Dasar Kelas Tinggi"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *