3 Metode Pembayaran Terunik Di Dunia

loading...
Seperti kita ketahui bersama, pembayaran modern masa sekarang memiliki sistem pembayaran yang beragam, mulai dari pembayaran dengan menggunakan mata uang atau menggunakan kartu kredit. Hal ini mungkin sudah biasa mengingat kita sudah memasuki periode modern, dimana sistem pembayaran telah mengalami kemajuan.


Kita masih ingat di zaman nenek moyang dahulu, jauh sebelum zaman modern, sistem pembayaran bukanlah menggunakan mata uang, namun menggunakan sistem barter, atau bertukar barang atas persetujuan kedua belah pihak. Sistem pembayaran ini telah lama menghilang, lantaran dinilai kurang praktis. Namun siapa sangka, sistem pembayaran kuno ini masih berlaku di zaman modern sekarang ini. Berikut ialah metode pembayaran terunik di dunia modern dikala ini :

1. Batu besar


Batu merupakan hasil kekayaan alam yang memiliki nilai jual, baik watu kerikil yang kecil hingga watu alam yang berukuran besar, lantaran sanggup digunakan sebagai bahan bangunan untuk membuat rumah, gedung, bangunan lainnya hingga jalan raya. Sejatinya transaksi dengan menggunakan batu, tentu tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh siapapun. Namun siapa sangka, watu memiliki nilai berharga yang sanggup dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah.

Di sebuah Kepulauan di Samudera Pasifik, yang bernama Mikronesia, menjadikan watu sebagai sarana pembayaran. Penduduk setempat yang mendiami Pulau Yap masih menggunakan watu sebagai mata uang alternatif, untuk menjaga tradisi nenek moyangnya. Semakin besar ukuran batu, maka semakin tinggi nilainya.


2. Tutup Botol


Kalau biasanya tutup botol yang kita jumpai tidak memiliki nilai jual apapun, dan dibuang begitu saja, bahkan berserakan. Namun hal ini tidak berlaku di negara Kamerun. Masyarakat yang tinggal di negara bagian Afrika Tengah ini justru menggunakan tutup botol sebagai alat pembayaran untuk membeli barang yang bernilai kecil dan juga membayar jasa sederhana.

Asal muasal tutup botol digunakan sebagai alat pembayaran di Kamerun ialah promosi yang dilakukan oleh perusahaan bir setempat yang menyampaikan banyak sekali hadiah menarik di balik tutup botolnya. Bisa dibilang ibarat undian berhadiah ibarat di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk menarik minat konsumen dengan iming-iming hadiah di balik tutup botol produk mereka. Maka sejak dikala itu, tutup botol memiliki nilai tersendiri di negara tersebut.

3. Bayar Listrik Dengan Hasil Pertanian dan Ternak


Pembayaran listrik yang biasa kita lakukan ialah dengan menggunakan voucher. Namun jauh sebelum voucher listrik berlaku, pembayaran listrik yang satu ini terbilang cukup unik, yakni dengan menggunakan hasil pertanian dan peternakan. Transaksi unik ini terjadi sejak tahun 2011 kemudian di empat Desa di Probolinggo, yakni Desa Tiril, Desa Roto, Desa Andung Biru dan Desa Sumber Duren.

Menurut salah satu warga Desa Andung Biru, M. Rosyid, cerita unik ini bermula pada tahun 1990 lalu. Awalnya, desa-desa di daerah tersebut mengalami gelap gulita dikala malam tiba, lantaran belum terjamah oleh anutan listrik. Sebagai langkah antisipasi awal, ia beserta warga lainnya berinisiatif untuk mendirikan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). 

Waktu kapasitas listrik yang dihasilkan sangat kecil, hanya mencapai 16kW, yang hanya sanggup menerangi beberapa rumah saja. Sampai pada tahun 2011, PGN (Perusahaan Gas Negara) dan Universitas Brawijaya menyampaikan unit pinjaman perhiasan PLTMH berkapasitas 40kW. Sejak dikala itu, setiap rumah di empat Desa tersebut mendapatkan meteran listrik di rumahnya. 

Untuk pembayarannya, warga tidak perlu membayarnya dengan menggunakan uang, melainkan boleh dengan hasil pertanian dan hewan ternak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Metode Pembayaran Terunik Di Dunia"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *